Moskow, 6 April 2025 –
Presiden Rusia, Vladimir Putin, kembali membuat pernyataan mengejutkan di tengah konflik berkepanjangan antara Rusia dan Ukraina. Dalam pidatonya di Forum Arktik Internasional yang digelar di Murmansk, Rusia, Putin mengusulkan pembentukan pemerintahan sementara di Ukraina guna mengadakan pemilu nasional baru.
Menurut Putin, kepemimpinan Ukraina saat ini dianggap tidak sah karena tidak mengadakan pemilu umum setelah masa jabatan sebelumnya berakhir. Ia menyarankan agar pemerintahan transisi tersebut dipantau oleh PBB, Uni Eropa, dan negara netral lainnya, untuk menjamin pemilu yang bebas dan adil.
“Penting bagi rakyat Ukraina untuk dipimpin oleh pemerintah yang lahir dari kepercayaan rakyat, bukan dari tekanan luar atau skenario politik Barat,” ujar Putin.
Usulan ini langsung mendapat respons tajam dari berbagai pihak. Ukraina sendiri menyebut pernyataan Putin sebagai “provokasi politik” dan upaya baru Moskow untuk mengintervensi urusan dalam negeri. Amerika Serikat dan sekutu NATO juga menyatakan penolakan terhadap ide tersebut, menganggap hal ini hanyalah strategi Rusia untuk memperluas pengaruhnya di kawasan Eropa Timur.
Namun beberapa negara, termasuk Brasil dan India, menganggap bahwa usulan pemerintahan sementara perlu dibahas lebih lanjut di forum internasional. Mereka menekankan pentingnya dialog damai dan penghentian senjata di seluruh zona konflik Ukraina.